Minggu, 14 November 2010

PENGENALAN AKORD

By Andry Ongkinata
Kita tentu sering mendengar istilah chord, akord, atau “kunci” dari para pemain musik baik pemula maupun musisi yang sudah profesional. Istilah-istilah tersebut sebenarnya menunjukkan maksud yang sama. Pada pembahasan kali ini saya menggunakan istilah akord.

Apa itu akord? Akord adalah tiga nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan. Menurut saya, ada empat akord utama yang harus dikuasai khususnya bagi pemula untuk dapat memainkan berbagai macam lagu. Akord-akord itu antara lain:

1. Akord Mayor
Akord Mayor biasanya dituliskan hanya berupa huruf (biasanya huruf kapital) seperti C, D, E, A, dll. Bagaimana cara mencari akord Mayor? Haruskah kita menghafalkan seluruh unsur-unsur nada dari akord mayor? Ada sedikit tips & trick dari saya untuk memperoleh Akord ini.

Ingat angka ini : 2 + 1½

Angka-angka di atas menunjukkan interval nada yang digunakan pada akord Mayor (silahkan lihat tulisan saya tentang Tangga Nada).

2. Akord Minor
Akord Minor biasanya dituliskan dengan penambahan karakter ‘m’ setelah huruf seperti Cm, Dm, Am, dll. Ada pula yang menuliskan akord minor dengan huruf kecil saja seperti c, d, e, dll yang menandakan akord minor.
Untuk akord ini,

Ingat angka ini: 1½ + 2

3. Akord Diminished
Akord Diminished biasanya dituliskan dengan penambahan “dim” atau tanda ‘o‘ setelah huruf yang menunjukkan Akord. Contoh: Cdim, A#dim, Do, Go, dll.

Ingat angka ini: 1½ + 1½

4. Akord Augmented
Akord Augmented biasanya dituliskan dengan penambahan “aug” atau tanda ‘+‘ setelah huruf yang menunjukkan Akord. Contoh: Caug, Baug, F+, G+, dll.

Ingat angka ini: 2 + 2


Dari angka2 “keramat” di atas dapat diperoleh unsur-unsur nada dari akord. Saya ambil contoh akord ‘C’.
1. C = C – E – G
Akord C mayor terdiri dari nada-nada C, E, dan G dimana interval C ke E = 2, dan E ke G = 1½. (Ingat: 2 + 1½).

2. Cm = C – D#/Eb – G
Akord C minor terdiri dari nada-nada C, D#/Eb, dan G dimana interval C ke D#/Eb = 1½, dan D#/Eb ke G = 2. (Ingat: 1½ + 2).

3. Cdim = C -D#/Eb – F#/Gb
Akord C diminished terdiri dari nada-nada C, D#/Eb, dan F#/Gb dimana interval C ke D#/Eb = 1½, dan D#/Eb ke F#/Gb = 1½. (Ingat: 1½ + 1½).

4. Caug = C – E – G#/Ab
Akord C augmented terdiri dari nada-nada C, E, dan G#/Ab dimana interval C ke E = 2, dan E ke G#/Ab = 2. (Ingat: 2 + 2).


Artikel ini saya kutip dari : http://andryongkinata.wordpress.com/2008/02/29/pengenalan-akord/

Dan artikel inilah salah satu alasan saya jadikan ini menjadi BLOG KEREN


Semoga bermanfaat

TEORI MUSIK

Untuk selanjutnya saya akan selalu menggunakan tuts piano sebagai contoh, karena jauh lebih mudah dimengerti dibandingkan menggunakan instrument lain.


Tangga nada terdiri dari 12 nada yaitu :

C – C#/Db – D – D#/Eb – E – F – F#/Gb – G – G#/Ab – A – A#/Bb – B

Nada tuts piano yang berwarna hitam memiliki dua nama. Jadi kedua nama tersebut bernilai dan berbunyi sama. Kenapa sampai dua nama? Ntar kita bahas di artikel-artikel berikutnya.

Jadi, jangan terjadi lagi seperti pengalaman saya, ada penyanyi yang minta nada dasar Dis (D#) lalu saya mainkan, pas di keyboard, yang tampil di display Es (Eb), eh dia marah-marah katanya ketinggian, karena dia kan minta nada dis bukan es, wkwkwkkk. Sedang saya sendiri waktu itu jadi bingung, di keyboard tetap aja yang ketulis Eb, saya jelasin, penyanyinya tetap aja ngotot, hehehehh, terpaksa dia saya diskualifikasi aja untuk nyanyi. Wkwkwkk


Tangga nada mayor rumusnya seperti pada gambar 1 : 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½

Untuk mudah mengingat, jarak 1 nada berarti ada 1 nada pemisah diantara dua nada yang di jarakin, sedangkan ½ nada, berarti tidak ada jarak/tepat berseblahan. Untuk piano, jarak 1 nada ditandai dengan satu tuts, sedangkan pada gitar, jarak 1 nada di tandai dengan 1 kolom/fret.


Misal tangga nada mayor untuk D = do, berarti D – E – F#/Gb – G – A – B – C#/Db – D

Coba cari tangga nada untuk nada dasar lain, dengan memperhatikan rumus jarak-jarak nada tersebut..!


Tangga Nada / Nada Dasar Kres =

1 # (Kres) : G = Do

2 # (Kres) : D = Do

3 # (Kres) : A = Do

4 # (Kres) : E = Do

5 # (Kres) : B = Do

6 # (Kres) : F# = Do

7 # (Kres) : C# = Do


Tangga Nada / Nada Dasar Mol =

1 b (Mol) : F = Do

2 b (Mol) : Bb = Do

3 b (Mol) : Eb = Do

4 b (Mol) : Ab = Do

5 b (Mol) : Db = Do

6 b (Mol) : Gb = Do

7 b (Mol) : Cb/B = Do
Jika memperhatikan lingkaran nada pada gambar 2 diatas, tangga nada kres secara berurutan dari nada netral C adalah mundur 5 (lima) langkah, jadi dari C mundur 5 langkah berarti ke G (1 kres), G mundur lima langkah berarti D (2 kres). Sedangkan untuk Mol, maju/naik 5 langkah. Dari C naik 5 langkah berarti F (1 Mol), F naik 5 langkah beberati Bes (2 Mol). Begitu seterusnya sampai 7 mol dan 7 kres. Kenapa Cuma sampai 7 (tujuh) ? di artikel lanjutan akan saya jelaskan.


Saya sarankan Anda menghapal lingkaran nada tersebut, karena akan selalu terpakai sampai kapanpun. Khususnya jika Anda mentranspose sebuah lagu ke nada dasar lain.

Misal nada dasar C = do

Dominan = C

Sub Dominan = F

Median = G

Atau biasa di sebutkan di kalangan awam, nada dasar/chord C, chord tingginya ke F, rendahnya ke G. untuk memudahkan menghapal : chord dasar – chord tingginya maju/naik 5 langkah dari chord dasar, – sedangkan chord rendahnya mundur 5 langkah.

Jadi ketika bermain di nada dasar F = do, berarti chord tingginya, F naik 5 langkah berarti Bb(Bes), sedangkan chord rendahnya, F mundur lima langkah berarti C.


Bila telah menghapal lingkaran nada tersebut, praktis Anda tidak akan kebingungan lagi ketika mentranspose nada dasar sebuah lagu, tinggal hitung langkah-langkah dalam lingkaran nada tersebut saja.


Sementara untuk mengawali artikel teori musik, saya cukupkan sampai disini dulu saja. Untuk pendalaman lebih lanjut, saya jelaskan di artikel berikutnya.

Thanks...